Sebagai anak buah, kita sering punya
harapan apa yang ingin kita sampaikan kepada pimpinan namun selalu tertahan
dileher ucapan kita. Sering terjadi kemacetan komunikasi anak buah dan pimpinan
yang menjadi penghambat bagi kita untuk mengembangkan pemolisian terbaik di
lapangan. Kenapa macet? Biasanya macetnya adalah karena anak buah tidak mau
menyampaikan, atau pimpinan tidak mau mendengar.
Berikut ini beberapa hal yang kira-kira
anak buah ingin sampaikan namun jarang bisa keluar dan hanya tertahan didalam hati
saja.
1. Katakan
Apa yang harus saya lakukan
Kata-kata ini biasanya ingin sekali kita
keluarkan ketika menerima perintah untuk melakukan sesuatu. Perintah pimpinan
yang biasanya mereka dengar hanya:
”Kamu datangi TKP dijalan
ini RT ini dan RW ini!!!”
Bagi anggota, ketika mereka mendengar
perintah itu, mereka seperti masuk kesebuah tempat misteri, tanpa tahu apa yang
harus dikerjakan. Kalau mereka bisa jawab, mungkin mereka akan mengatakan
seperti ini: ”lalu saya di TKP, apa yang harus saya lakukan pak?”; ”TPTKP
seperti apa pak?”; ”Olah TKP seperti apa pak?” ; ”Kasih saya contoh
pak..!!!”
Kamu ungkap kasus
ini...!!!
Bagi anggota, kalimat ini adalah kalimat
yang sangat mudah diucapkan pimpinan tapi sulit mereka laksanakan. Dibelakang
layar, mereka biasa membicarakan pimpinan yang hanya mampu berkata seperti ini.
Kalau mereka bisa keluar ucapan, maka mereka akan sudah mengatakan: ”Kasih tau
pak bagaimana caranya mengungkap, apa yang harus saya lakukan?”; ”kasih tau
pak, saya harus mulai darimana..”; ”Kasih tau pak, dengan apa saya harus
bergerak???”
2. Kasih
saya informasi yang akurat dan berguna
Kata-kata ini juga suka ada dikepala
anggota, namun sekali lagi jarang terucap oleh kita. Biasanya kata-kata ini
akan muncul ketika kita diperintahkan oleh pimpinan untuk melakukan
penyelidikan terhadap suatu kasus. Misalnya pimpinan mengatakan: ”Agar
segera melakukan patroli kedaerah-daerah rawan dan tingkatkan kewaspadaan..!!!” Anggota
itu apa paham mana daerah rawan dan mana daerah tidak rawan? Sebagai anggota,
mereka tidak berani bertanya. Kalau berani, mereka akan sudah bertanya seperti
ini; ”Kasih saya informasi yang akurat dan berguna pak, daerah mana yang rawan,
kerawanannya apa, jam berapa saya harus sering berada disana, siapa yang harus
saya antisipasi hari ini, kewaspadaan apa yang harus saya tingkatkan???”
3. Tolong
Perintahnya yang masuk akal
Kadang sebagai pimpinan suka lupa
memberikan perintah yang buat mereka masuk akal, namun buat kita tidak masuk
akal. Atau mungkin ada pimpinan yang juga benar-benar memberi perintah tidak
masuk akal bagi anggota?
”Agar segera atasi kemacetan di wilayah A pada
jam-jam padat kendaraan” padahal pada kenyataannya Kemacetan dijalan A pada
jam-jam padat kendaraan adalah hal yang wajar saja. Sepertinya perintah itu
masuk akal, tapi bagi anggota dilapangan, perintah itu sungguh tidak masuk
akal.. Apa yang bisa kita lakukan sebagai anggota? Volume kendaraan sore hari
saat pulang kantor sungguh tidak sebanding dengan panjang ruas jalan,, So
ndan,, sungguh perintah yang tidak masuk akal kalau komandan terjebak macet jauh
disana terus meminta saya mengurai kemacetan disini supaya bapak-bapak itu bisa
lewat.. Plis ndan,, tolong perintahnya yang masuk akal...
4. Tolong
saya diberi Back Up
Ini adalah satu lagi kata-kata yang sungguh
ingin kita keluarkan, namun jarang bisa kita keuarkan karena mungkin kita sudah pasrah back
up nya tidak akan datang.
”Kamu lakukan upaya untuk
mengatasi konflik diwilayahmu, tangkap pelaku dan jangan sampai terjadi ada
korban lagi, saya tidak mau tahu gimana caranya..”
Anggota yang dapat perintah ini Cuma bisa
bingung,. plis pak,, tugas rutin saja sudah pusing,, sekarang ada konflik
bapak Cuma bisa perintah ke saya??? Tolong kasih saya back up pak, misalnya tambahan
anggota, dan logistik untuk semua ini pak...
5. Tangan
saya Cuma dua pak
Bagaimana dengan kasus kemarin., apakah
sudah terugkap? Sampai dimana penyidikan yang kamu lakukan di kasus ini? Kenapa
kamu belum tangkap pelakunya? Kenapa BB belum disita? Kenapa SP2HP belum
dikirim? Kenapa kamu lambat sekali kerjanya???
Pertanyaan itu biasa dikeluarkan oleh atasan
kepada anggota,, dan anggota Cuma bisa ”Siap Pak,.”; ”Siap Salah Pak” dan
lain-lain.. Padahal, kalau mereka bisa bicara, mereka mungkin sudah mengeluarkan
kata-kata diatas;; ”Tangan saya Cuma dua kumendan.., Kumendan lupa saya baru
disuruh ngepam demo kemarin, mana bisa saya kerjakan semua?”
6. Ijin,
jangan sok tau pak
Kerap kali pimpinan maksudnya baik. Dia
datang ke ruangan anggota mengecek berkas-berkas dan kemudian mulai bercerita apa
yang sebaiknya anggota kerjakan. Begitu lihat berkas dikembalikan oleh JPU,
tanpa melihat isi dari petunjuk P19 nya ada saja yang mengatakan; Wah gitu aja
dikembalikan, pasti kamu gak becus menyidiknya, pasti kamu gak teliti, awas
jangan sampai lewat hari penahanan dan terpaksa bebas demi hukum..
Anggota yang biasa dapat P19, biasanya
senyum saja dalam hati, hari gini, mana ada JPU yang langsung P21,, plis deh
ndan jangan sok tau,, bapak mending semangati saya saja daripada
nyalah-nyalahin kami, jangan sok tau deh pak, apa perlu kumendan sekali-kali
menyidik kasus ini nemenin saya ndan???
7. Jangan
minta saya telepon ketika saya sedang di TKP pak, nanti saya laporan lengkap
setelah ini
Krriinggggggg; ”Bagaimana situasi? Siapa
Korbannya? Coba ceritakan perkembangan?
Pertanyaan itu seringkali mengganggu
anggota yang di TKP sehingga anggota lebih sibuk mengangkat telepon pimpinan
daripada melakukan olah TKP yang betul. Anggota lebih takut tidak menjawab
telepon daripada melakukan TPTKP dan olah TKP sesuai SOP. Lihatlah di TV-TV,
kebanyakan anggota di TKP lebih sibuk mengangkat telepon dan menjawab HT
daripada tekun melakukan TPTKP dan Olah TKP. Padahal anggota sebenarnya lebih
senang konsentrasi di TKP dan akan melaporkan hasil lengkapnya setelah semua
diselesaikan dengan baik. Kalau bisa, mereka sudah mengeluarkan kata-kata ”Plis
ndan, jangan minta saya telpon dulu ya ndan, saya sedang di TKP.. Nanti janji
deh kesempatan pertama saya laporan lengkap setelah ini kepada bapak”
8. Tolong
jangan intervensi kami
Wah ucapan ini, adalah ucapan yang mungkin
paling sering mereka tahan saat melaksanakan tugas.. Banyak sekali kanan kiri
yang akan menggoyang anggota ketika mereka sedang melaksanakan tugas, dan
parahnya pimpinan mereka ikut ”mengarahkan” anggota untuk melakukan dan tidak
melakukan sesuatu demi kepentingan tertentu. Kalau arahannya baik, mereka akan
senang sekali, namun bila arahan pimpinan ataupun orang atasan lain yang punya
pengaruh dengan mereka, apa yang biasanya mereka lakukan? Menurut adalah yang
biasanya anggota lakukan,, Sangat jarang sekali yang mau menjelaskan kepada
pimpinan posisi kasus dan akibatnya bila kita melakukan penyimpangan.
”tolong Pak, jangan intervensi kami ya pak,
kecuali bapak mau tanggung jawab akibatnya dan ada perintah tertulis yang saya
pedomani supaya saya tidak dipersalahkan lain waktu”
9. Selalu
ada cerita buruk tentang kami, tolong dengarkan versi kami
”Tipis telinga” adalah istilah yang banyak
diucapkan oleh anggota untuk membicarakan pimpinannya. Banyak cerita buruk
tentang anggota yang dilaporkan oleh pihak-pihak berkepentingan kepada
pimpinan. Pimpinan yang tipis telinga, biasanya tidak cek and ricek dan
langsung mengambil keputusan ”mutasi” yang paling gampang. Anak buah selalu
nurut dengan tindakan ini karena ini adalah kewenangan pimpinan. Namun; banyak
sekali anggota yang ingin mengatakan ”Pak, selalu ada cerita buruk tentang kami
ketika melaksanakan penegakkan hukum, tapi tolong dengarkan versi kami,, jangan
langsung mempercayai semua itu ndan”
10. Jangan
marahi kami pak
Ini adalah ungkapan terbanyak yang ingin
anggota sampaikan,. Hidup mereka sebagai polisi sudah cukup tertekan,. Suasana
dirumah penuh tekanan, suasana pekerjaan penuh tekanan, suasana keuangan penuh
tekanan, tiba-tiba mereka mendapati pimpinan yang hanya bisa marah... Anggota
tidak akan membantah ketika dimarahi, tapi setiap dimarahi mereka makin tegang
dan makin tidak bisa melaksanakan tugas dengan semestinya. Kebanyakan mereka
mungkin tidak melaksanakan tugas dengan tepat, dan mereka hanya membutuhkan
arahan dan bimbingan. Jadi ketika mereka melakukan kesalahan, hal pertama yang
mereka ingin ucapkan sebenarnya adalah; ”tolong ndan, jangan marahi kami.”
Salam Hormat,
Anak Buah
Afran polda kaltim , Pin 7f80a22b
BalasHapus